Manajemen Aktiva
Manajemen aktiva bank ialah manajemen yang berhubungan dengan alokasi
dana ke dalam kemungkinan investasi. Alokasi dana ke dalm investasi perlu
direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dan diawasi agar tujuannya dapat
tecapai.
Pengelompokkan aktina dilihati dari sifatnya terbadi menjadi dua, yaitu:
1. Aktiva
Tidak Produktif
Meliputi (1)
alat-alat likuid dan giro bnk pada bank-bank laindan(2) aktiv tetap dan
inventaris. Disebut “aktiva tidak produktif” karena aktiva ini tidak
menghasilkan laba atau rugi.
2. Aktiva
Poduktif
Meliputi (1)
kredit jangka pendek dn kredit jangka panjang; (2) deposito pada bank lain; (3)
uang kol(call money); (4) surat-surat berharga; (5) penempatan dana pada
bank lain di dalam dan diluar negari; dan (6) penyertaan modal
Jenis-jenis
Aktiva Bank
Aktiva dalam arti umum merupakan pos uang dipunyai oleh perseorangan yang
memiliki nila moneter. Aktiva dalam arti umum tersbut adalah:
1. Barang-barang
yang cukup untuk memenuhi utang dan warisan seorang pewaris.
2. Semua milik
seseorang atau suatu perusahaan yang dipergunakan untuk menanggung utang yang
ada.
3. Semua pos dalam
neraca suatu perusahaan yang menunjukkan seluruh harta milik seseorang,
organisasi.
Aktiva bisnis
perbankan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Bahwa aktiva itu
mempunyai peluang untuk meraih manfaat ekonomi di wktu yang akan dating.
2. Bahwa perubahan
aktiva itu menjadi indicator utnuk manajemen pengawasan
3. Bahwa aktiva
tersebut merupakan produk dari transaksi – tramsaksi sebelumnya.
1. Aktiva Kas
Manajemen Bank : Alokasi Dana Bank
Merupakan salah satu perkiraan
aktiva dalm nerac yng diwakili oleh uang kertas dan logam, perintah bayar dan
cek yang dapat dinegoisasikan, dam saldo bank. Aktiva kas meliputi semua uang
yang beredar ditambah dengan alat-alat berupa bukti tertulis mengenai utang
yang secara bebas dapat dipindahtangankan dengan penyerahan.aktiva inim
merupakan harta paling cair, tidak memberikan hasil, dan semata-matauntuk
tujuan operasional agar bisnis perbankan itu berjalan dengan mulus.
Jenis-jenis aktiva kas yang dimiliki oleh sebuah
bisnis bank komersial meliputi:
- Saldo pada bank sentral. Saldo pada bank sentral itu untuk: (a) memenuhi peraturan, (b) menjaga likuiditas bank yang bersangkutan; (c) jaminan kliring.
- Saldo pada bank lain. Utang-piutang antar bank dapat diselesaikan dengannkliring. Oleh sebab itu, saldo rekening Koran (R/K) pada bank lain merupakan aktiva kas.
- Kas dalam prosese penagihan. Kas dalam perjalanan yang akan tiba dianggap sebagai salah satu harta yng paling cair. Karena itu dikelompokkan sebagai “aktiv kas”.
- Kas dalam “ruang besi”. Adalah saldo kas yang ada dalm kamar besi suatu bank. Kas dalam ruang besi meliputi semua saldo kas yang tersimpan dalam kamar besi. Gunannya untuk memelihara likuiditas, bukan rentabilitas.
- Investasi Sekuritas
Merupakan harta bank meliputi
surat-surat berharga. Sekuritas ini merupakan alat investasi bagi abnk yang
bersangkutan. Jenis-jenis yang menjadi aktiva bisnis perbankan berupa
surat-surat berharga yang dimiliki oleh bank meliputi:
- Investasi dalam sekuritas pemerintah.termasuk saham dan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Sekuritas pemerintah dapat diperoleh Dario bursa efek.
- Investasi dalam sekuritas bank lain. Termasuk saham dan obligasi Perseroan tersebut. Sekuritas ini dapat diperoleh dari buraa efek.
Secara taktis, tujuan investasi sekuritas yang
dilakukan oleh bisnis perbankan secara berturut-turut seperti berikut:
1. Mempertahankan
likuiditas. Primer, investasi sekuritas ditujukan unutk mempertahankan
likuiditas, umunya apabila dana dalam aktiva ks tidak mencukupi untuk menutup
kewajiban bank.
2. Meraih
pendapatan. Sekunder, investasi sekuritas ditujukan unutk memperoleh
pendapatan.
- Pinjaman
Merupakan sejumlah uang yang
diberikan kepad nasabah-debitur yang akan mengembalikannya pada waktu tertentu
di kemudian hari. Biasanya, sebagai tambahan atas perjanjian pun akan
memberikan pembayaran atas penggunaan harta, yang dinamakan”bunga”. Adapun
dokumentasio pemberian janji ini disebut”surat promes” bilamana harta itu
berupa uang tunai.
Pinjaman yang
diberkan bank kepada nasabahnya mungkin dalam bentuk:
- Pinjaman jangka-pendek diberkan kepada nasabah-debitur tidak lebih dari astu tahun. Bank yang memberikan pinjaman ini ialah bank yang memasuki “pasar uang”. Pasar uang adalah pasar untuk instrument utang jangka-pendek, termasuk sertifikat deposito yang dapat dinegoisasikan, aksep bank, surat utang jangka-pendek.
- Pinjaman jangka-panjang. Diberikan untuk waktu lebih dari satu tahun. Bisnis bank yang memberikan pinjaman jangka-panjang adalah bisnis bank yang ikut mengadakan transaksi dalam”pasar modal”.pasar modal adalah pasar yang menjadi tempat modal diperdagangkan, mencakup pula penempatan pribadi sumber-sumber utang dn ekuitas dan juga pasar dan bursa terorganisasi.
Kredit yang diciptakan oleh perbankan bisnis dalam
bentuk, yaitu:
- Kredit Komersial. Biasanya kredit komersial, diantaranya dibuktikan dengan surat promes, cek, wesel dan aksep. Kredit ini digunakan unuk melaksanakan operasi kehidupan bisnis sehari-hari.
- Kredit Financial. Kredit ini diberikan dengan anggapan bahwa dana yang disumbangkan oleh bisnis perbankan kepada nasabah-debitur akan digunakan untuk pemanfaatan yang relative permanent.
4. Aktiva Tetap
Berupa aktiva yang diperoleh
dengan tujuan untuk penggunaan jangka-panjang, bukan untuk dijual kembali dalam
sekali putaran produksi jasa. Artinya, aktiva tetap meruapakan aktiva ynag dipergunakan
bisnis perbankan bukan untuk dikonsumsi menjadi uang tunai selam suatu periode
tertentu.
Aktiva tetap
yang dimiliki oleh bisnis perbankan dapat dibedakan ke dalam:
- aktiva permanent. Merupakan aktiva bisnis perbankan yang antara lain meliputi tanah yang merupakan aktiva yang selalu ada, artinya tidak rusak secara fisik karena digunakan untuk temapt gedung berdiri.
- aktiva yang secara fisik nilainya turun. Merupakan aktiva bisnis perbankan yang nilainya turun secara fisik, keran aitu perlu didepresiasikan pada suatu periode waktu yang direncanakan
Manajemen Bank : Alokasi Dana Bank
A. Pendekatan Lokasi Dana
Cara
penempatan (alokasi) dana oleh suatu bank umum dengan mempertimbangkan sumber
dan yang diperolehnya terdir atas dua pendekatan yang digunakan, yaitu :
a. Pool
of funds approach adalah penempatan (alokasi) dana bank dengan tidak
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber dana, seperti sifat, jangka
waktu, dan tingkat harga perolehannya.
b. Asset
Allocation Approach adalah penempatan dana ke berbgai aktiva dengan mencocokan
masing-masing sumber dana tersebut
Jenis-Jenis Alokasi Dana Bank
Referensi : http://buat-bikin-blog.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_1039.html
1. Primary Reserve (Cadangan Primer) adalah
dana dalam kas dan saldo rekening Koran Bank pada Bank Indonesia dan Bank-Bank
lainnya, serta warkat-warkat dalam proses penagihan, komponen ini sering
disebut sebagai alat-alat likuid.
2. Secondary Reserve (Cadangan Sekunder) adalah penempatan dana-dana
ke dalam non cash liquid asset (asset likuid yang bukan kas) yang dapat
memberikan pendapatan kepada bank dan mudah diperjualbelikan seperti, Surat
berharga tersebut antara lain :
- Surat berharga pasar uang (SBPU)
- Sertifikat Bank Indonesia
- Surat berharga jangka pendek lainnya
- Surat
Utang Negara 3. Loan Portofolio (kredit) adalah penyaluran kredit, bank baru dapat menentukan besarnya volume kredit yang akan diberikan setela bank mencucupi primary reserve serta kebutuha secondary reserveAlokasi Dana Menurut Sifat AktivaAlokasi dana menurut sifat aktiva adalah pengalokasian dana bank ke dalam bentuk-bentuk aktiva, baik aktiva yang dapat memberikan hasil (income) maupun aktiva-aktiva yang tidak memberikan hasil.Aktiva Produktif (earning assets) adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh Penghasilan sesuai dengan fungsinya . Komponen Aktiva Produktif terdiri atas :
- Kredit yang diberikan
- Penempatan dana pada bank lain (deposito berjangka, call money)
- Surat-surat berharga (SBI, SBPU)
- Prnyertaan modal